Searching...

Artikel Popular

07 Agustus 2010

Berkreasi dengan Kertas Seni


Kertas daur ulang atau yang juga dikenal dengan sebutan kertas seni mulai populer pada dekade 80-an. Dengan menerapkan teknik pembuatannya yang sama seperti teknik membuat kertas pabrikasi, sebagian masyarakat mulai mencoba membuat kertas daur ulang secara manual atau buatan tangan.

Dari sini kemudian timbul beragam nama untuk penyebutan kertas hasil buatan tangan, seperti kertas daur ulang (recycle paper), kertas buatan tangan (handmade paper), serta kertas seni (art paper) karena fungsinya sebagai sampul atau pelapis produk seni, seperti asesoris atau cinderamata.

Istilah kertas seni sebenarnya sudah lebih dahulu dikenal di kalangan percetakan. Istilah ini pun tidak melulu diterapkan pada kertas buatan tangan melainkan juga terhadap kertas-kertas produk pabrik yang memiliki tekstur, ornamen, atau corak indah.

Sedangkan istilah kertas daur ulang (recycle paper) sebelumnya juga telah dikenal di kalangan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), terutama yang memiliki kepedulian terhadap besarnya jumlah sampah kertas akibat pemakaian kertas yang tidak ekonomis.

Setelah masyarakat melihat adanya peluang bisnis yang cukup prospektif, maka pada dekade 90-an kertas daur ulang mulai diproduksi secara komersial. Di Yogyakarta, beberapa kelompok seniman memproduksi kertas daur ulang untuk kepentingan proses kreatifnya, seperti dalam pembuatan lukisan, patung, ataupun eksperimental art lainnya.

Sementara di berbagai kota lainnya muncul kelompok usaha yang memproduksi kertas daur ulang untuk pembuatan produk-produk cinderamata secara komersial. Sejak saat itu, kertas daur ulang mulai dilirik sebagai sebuah peluang bisnis yang sangat menarik.

Kini, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kertas daur ulang, khususnya pesanan dari para eksportir maupun buyer luar negeri, para produsen mulai mencari alternatif lain dalam memproduksi kertas daur ulang secara massal. Tentunya tanpa meninggalkan kualitas dan ciri khasnya sebagai kertas seni.

Teknologi baru pembuatan kertas daur ulang, seperti penggunaan mesin, sudah mulai diperkenalkan. Kenyataan ini bukan mustahil akan mendorong bisnis pembuatan kertas daur ulang menjadi usaha komersial yang tidak lagi berskala kecil atau home industry.

Ada banyak alasan mengapa orang tertarik untuk berbisnis atau memproduksi kertas daur ulang. Beberapa alasan yang sering terlontar terutama berkaitan dengan masalah lingkungan hidup.

Selain itu, juga karena bahan bakunya banyak terdapat di sekitar kita, mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga membantu mengentaskan kemiskinan, atau pun alasan investasinya yang murah dan tidak mempergunakan teknologi yang rumit.

Namun selain berbagai alasan tersebut, yang lebih penting lagi adalah faktor seni dari produk ini. Bentuk, tekstur, maupun motifnya yang unik, mengandung unsur seni yang cukup tinggi. Apalagi kalau dipadu dengan desain yang menarik, bukan mustahil produk kertas daur ulang yang dihasilkan akan sangat menawan. Dan tentunya harga jualnya juga akan lebih tinggi.

Secara teknis, proses pembuatan kertas daur ulang tidak berbeda dengan kertas-kertas lainnya yang kita kenal selama ini. Namun seperti namanya kertas seni, maka aspek kreatifitas dan pengalaman seseorang sangat menentukan kualitas kertas yang dihasilkannya. Kreatifitas ini akan terlihat pada corak atau motif, karakter, tekstur, pilihan warna, serta kekuatan kertas.(*)

0 komentar:

Posting Komentar