Searching...

Artikel Popular

02 Maret 2009

Bahan Produksi Kertas


Secara umum, pembuatan kertas daur ulang tidak serumit yang dibayangkan. Dengan melakukan latihan praktis secara langsung beberapa kali saja, kita sudah akan dapat menghasilkan kertas daur ulang. Tahapan proses pembuatan kertas ini pun tidak terlalu sulit dan berbelit. Apalagi bahan-bahan dasarnya banyak terdapat di sekitar kita.

Namun perlu diperhatikan bahwa untuk menghasilkan kertas daur ulang yang berkualitas, memerlukan proses yang cukup lama. Ada beberapa aspek yang sangat menentukan kualitas hasil produksi kertas seperti yang diharapkan. Aspek itu meliputi ketelatenan, kreatifitas, ketelitian, dan minat.Bahkan aspek terakhir ini, menurut pengalaman penulis, sangat menentukan variasi desain dan kualitas kertas yang kita hasilkan.

Sebelum memasuki tahap produksi, perlu diketahui dan dipahami terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan maupun peralatan yang diperlukan.

Bahan
Untuk menghasilkan kertas daur ulang, diperlukan sejumlah bahan. Uraian yang dipaparkan di bawah ini merupakan bahan-bahan dasar pokok. Sedangkan bahan-bahan pendukung lainnya dapat ditambahkan sebagai pengembangan dan kreatifitas kita dalam menghasilkan kertas daur ulang.

1. Kertas Bekas
Pada dasarnya, semua jenis kertas dapat dijadikan bahan baku untuk pembuatan kertas daur ulang. Namun ada beberapa jenis kertas yang sulit atau tidak dapat didaur ulang, seperti kertas mengkilap yang mengandung plastik. Jenis kertas yang sebaiknya tidak dipergunakan sebagai bahan baku adalah kertas minyak, kertas kado, maupun kertas lainnya yang permukaannya licin. Kualifikasi hasil produksi kertas daur ulang terutama ditentukan oleh jenis kertas bekas yang dijadikan bahan bakunya. Oleh karena itu, sebelum membuat kertas daur ulang, sebaiknya ditentukan terlebih dahulu jenis kertas daur ulang yang hendak kita buat.

Secara umum, berdasarkan limbah buangannya, bahan baku kertas bekas yang digunakan dikelompokkan dalam beberapa jenis, meliputi:

a. Kertas Doff
Jenis kertas ini meliputi kertas koran, kertas buram, dan karton. Cirinya yang tampak jelas adalah warnanya yang cenderung kecoklatan serta permukaannya yang agak kasar. Kalau kita menggunakan bahan baku jenis kertas bekas ini untuk membuat kertas daur ulang, maka hasilnya akan terlihat atau terasa pada warna yang cenderung kurang cerah dan kalau kertas ditarik akan mudah sobek. Bahan baku kertas jenis ini sebaiknya dipergunakan untuk menghasilkan kertas daur ulang yang nantinya dipergunakan bukan untuk percetakan. Bahan ini akan lebih kreatif bila dipergunakan untuk menghasilkan kertas daur ulang yang akan dipergunakan sebagai pelapis atau untuk produk-produk kerajinan lainnya, seperti pelapis bingkai foto, pelapis kap lampu, kotak perhiasan, dan sebagainya.

b. Kertas HVS
Ciri utama yang tampak pada jenis kertas HVS ini adalah warnanya yang putih, permukaannya yang halus, serta tidak mengkilap. Jenis kertas ini kebanyakan dipergunakan di dunia grafika dan percetakan karena sifatnya yang baik dalam menyerap tinta. Yang termasuk jenis ini diantaranya adalah kertas HVS baik ukuran folio maupun kuarto, kertas print, dan kertas foto kopi. Mengingat tingkat kekuatan regangan bahan baku kertas ini cukup bagus, maka sebaiknya digunakan untuk menghasilkan kertas daur ulang yang lebih berkualitas kalau dibandingkan dengan kertas daur ulang berbahan baku kertas doff. Kertas daur ulang jenis ini cocok untuk dunia percetakan, seperti dibuat kartu nama, undangan, sertifikat, atau poster. Selain itu juga baik untuk dibuat tas kertas.

2. Lem
Fungsi utama lem dalam pembuatan kertas daur ulang adalah untuk meningkatkan kekuatan regangannya agar tidak mudah sobek. Jenis lem yang sebaiknya digunakan adalah yang memiliki kadar rekat cukup tinggi, seperti lem fox. Namun untuk menekan biaya produksi, juga bisa digunakan lem yang dibuat sendiri dari tepung kanji. Hanya saja perlu diperhatikan kekentalannya agar kertas daur ulang yang dihasilkan juga berkualitas.

3. Bahan Pelengkap
Bahan pelengkap ini diperlukan untuk memberikan motif pada hasil cetakan kertas daur ulang yang dibuat. Motif itu dapat berbentuk bintik-bintik, garis serat tak beraturan, daun, serta bentuk lainnya sesuai keinginan. Selain tampak pada motif, bahan pelengkap ini juga diperlukan untuk memberikan aroma yang khas, seperti bau wangi atau aroma menarik lainnya.

Untuk itu hasil akhir dari produksi kertas daur ulang juga ditentukan oleh pilihan terhadap bahan pelengkap ini. Bahan pelengkap yang biasanya dipergunakan diantaranya, limbah serat jahe atau rempah-rempahan lainnya, serat daun dan gedebok pisang, bubuk hasil gergajian kayu, kulit dan rambut jagung, daun bougenvile, enceng gondok, dan masih banyak lagi.

Salah satu keunggulan yang menjadi daya tarik bisnis kertas daur ulang ini terutama terletak pada kreatifitas kita dalam membuat motif-motif kertas yang menarik serta aroma rempah. Untuk menghasilkan bahan pelengkap yang lembut sesuai dengan ketebalan kertas, maka bahan-bahan itu juga harus diblender atau dihaluskan terlebih dahulu. Kalau perlu disaring dengan menggunakan kawat kassa yang tipis.

4. Pewarna
Pewarna merupakan bahan pelengkap yang tidak selalu dipergunakan dalam pembuatan kertas daur ulang. Pewarna hanya dipergunakan apabila kita memang menghendaki warna tertentu pada kertas daur ulang yang dihasilkan. Dari pengalaman penulis selama ini, tidak sedikit permintaan pasar yang justru menghendaki kertas daur ulang yang berwarna alami. Artinya, warna yang muncul pada kertas daur ulang merupakan warna asli yang ditimbulkan oleh bahan pelengkapnya.

Namun kalaupun dikehendaki, untuk pewarna ini kita bisa menggunakan bahan pewarna yang telah ada (produksi pabrik) maupun yang kita buat sendiri dari bahan-bahan alam. Untuk pewarna pabrik, kita bisa memilih jenis pewarna kue yang banyak dijual di toko-toko. Sedangkan pewarna alami dapat dibuat dari berbagai jenis tanaman. Beberapa jenis tanaman yang banyak digunakan untuk pewarna alami ini adalah kunyit atau temulawak untuk menghasilkan warna kuning, daun pepaya atau singkong untuk warna hijau, daun jati muda untuk warna ungu, air daun teh untuk warna coklat, serta arang untuk warna hitam. Proses pembuatannya, tanaman-tanaman tersebut direbus untuk diambil air sarinya. (*)

0 komentar:

Posting Komentar